Sabtu, 26 Februari 2011 0 Komentar

PENTINGNYA OLAHRAGA PADA USILA


OLAHRAGA PADA USILA
Pengertian
Usia lanjut adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak.

Olahraga atau latihan fisik bagaimana yang cocok untuk lansia?
Hal ini harus disesuaikan dengan kemampuan lansia tersebut, riwayat olahraga pada masa muda juga perlu dilakukan evaluasi medis sebelum memilih jenis olahraga atau latihan fisik yang sesuai.

Manfaat Olahraga
• Melancarkan sirkulasi darah
• Memperkuat otot
• Mencegah pengeroposan tulang
• Menurunkan tekanan darah
• Menurunkan kolesterol jahat
• Menaikkan kolesterol baik
• Membakar kalori
• Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi otot.

Prinsip Olahraga Bagi Lansia :
• Pemanasan harus lebih lama (10 – 15 menit), gerakan yang lebih santai, menggerakkan seluruh sendi dan otot.
• Latihan otot (15 – 20 menit), untuk meningkatkan kekuatan otot, latihan dilakukan dengan beban ringan atau tanpa beban.
• Latihan aerobik (50 – 60 menit), latihan yang paling sederhana ialah jalan kaki 3 km/jam. Tentu baik jika masih dapat melakukan joging atau berjalan cepat.
• Pendinginan (10 – 15 menit).

Langkah – Langkah
1. Latihan kepala dan leher
• Lihat keatap, menunduk sampai dagu ke dada
• Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri
• Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.

2. Latihan Bahu dan Lengan
• Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga turunkan kembali perlahan – lahan
• Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala.
• Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanandan kiri.
• Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.

3. Latihan tangan
• Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke meja
• Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali
• Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah menyentuh tiap jari.
• Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus mungkin.

4. Latihan punggung
• Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi yang lain.
• Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu kekiri dan kekanan.
• Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke belakang.

5. Latihan paha
• Dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandaran kursi atau dengan posisi tiduran
• Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan tahan beberapa waktu.
• Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
• Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali.
• Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.
• Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga permukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi.
• Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi. Angkat tumit tinggi – tinggi kemudian putarkan

6. Latihan pernafasan
• Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.
• Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk.
• Tarik nafas dalam – dalam maka terasa dada mengambang. Sekarang keluarkan nafas perlahan – lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali.

7. Latihan Muka
• Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas
• Tutup mata kuat – kuat, kemudian buka lebar – lebar
• Kembangkan pipi keluar sebisanya. Kemudian isap kedalam
• Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul

0 Komentar

SEJARAH OBAT

Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati dalam dosis yang layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit serta gejalanya.

Obat Nabati
Kebanyakan obat yang digunakan di masa lalu adalah obat yang berasal dari tanaman. Dengan cara coba-mencoba, secara empiris orang purba mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau akar tumbuhan untuk mengobati penyakit. Pengetahuan ini secara turun-temurun disimpan dan dikembangkan, sehingga muncul ilmu pengobatan rakyat, seperti pengobatan tradisional jamu di Indonesia.

Munculnya obat kimiawi sintesis
Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintesis mulai tampak kemajuannya, dengan ditemukannya obat-obat termashyur, yaitu salvarsan dan aspirin sebagai pelopor, yang kemudian disusul oleh sejumlah obat lain. Pendobrakan sejati baru tercapai dengan penemuan dan penggunaan kemoterapeutika sulfatilamid (1935) dan penisilin (1940). Sebetulnya, sudah lebih dari dua ribu tahun diketahui bahwa borok bernanah dapat disembuhkan dengan menutupi luka menggunakan kapang-kapang tertentu, tetapi baru pada tahun 1928 khasiat ini diselidiki secara ilmiah oleh penemu penisilin Dr. Alexander Fleming.

Sejak tahun 1945 ilmu kimia, fisika dan kedokteran berkembang pesat (misalnya: sintesa kimia, fermentasi, teknologi rekombinan DNA) dan hal ini menguntungkan sekali bagi penelitian sistematis obat-obat baru. Beribu-ribu zat sintetik telah ditemukan, rata-rata 500 zat mengakibatkan perkembangan revolusioner di bidan farmakoterapi. Kebanyakan obat kuno ditinggalkan dan diganti dengan obat-obat mutakhir.

DEFINISI ILMU FARMASI

Analisis Klinik
Analisis Jamu
Analisis Kandungan Tumbuhan Obat
Analisis Makanan
Anatomi & Fisiologi Manusia
Anatomi & Fisiologi Tumbuhan
Aromaterapi
Bahan Aditif
Bahan Obat Kelautan
Bioanalisis
Biofarmasetika
Biokimia
Biologi Molekuler
Biologi Sel
Bioteknologi Farmasi
Efek Samping Obat Alam
Ekologi Tumbuhan
Etnofarmasi
Farmakoekonomika
Farmakoepidemiologi
Farmakognosi
Farmakokimia
Farmakokinetika
Farmakokinetika Klinik
Farmakologi Dasar
Farmakologi Klinik
Farmakologi Molekuler
Farmakologi Umum
Farmakoterapi
Farmakoterapi Endokrin & Sistem Hormon
Farmakoterapi Infeksi & Tumor
Farmakoterapi Sistem Pencernaan & Pernafasan
Farmasetika Dasar
Farmasi Fisik
Farmasi Klinik
Farmasi Sosial
Fitoterapi
Fotokimia Obat
Histopatologi
Imunologi Farmasetik
Khemotaksonomi
Kimia Analisis
Kimia Bahan Pangan
Kimia Farmasi Anorganik
Kimia Farmasi Dasar
Kimia Lingkungan & Pengolahan Limbah
Kimia Medisinal
Kimia Organik
Kimia Polimer
Konseling Farmasi
Kosmetika Alami
Kosmetologi
Kromatografi
Kultur Jaringan Tanaman
Manajemen Farmasi Industri
Manajemen Farmasi Rumah Sakit
Manajemen Farmasi Rumah Sakit
Metodologi & Desain Penelitian
Mikrobiologi Farmasi
Naskah Obat Tradisional
Nutrisi
Parasitologi
Patologi Klinik
Patologi Umum
Pelayanan Farmasi
Pengobatan Alternatif
Perbekalan Steril
Produk Alami Kelautan
Produk Suplemen
Protein Farmasetik
Radiofarmaka
Rekayasa Antibodi
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Stabilitas Obat
Statistika Farmasi
Teknologi & Formulasi Sediaan Cair-Semi Padat
Teknologi & Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Fermentasi
Teknologi Fitofarmasetik
Teknologi Gena Farmasetik
Teknologi Kimia
Teknologi Sediaan Farmasi
Toksikologi
Vitamin & Hormon
Zat Warna Alami
 
;